Curahan Hati : Teruntuk Mama dan Bapak


Teruntuk Mama dan Bapak, perkenankan aku anakmu yang nakal ini untuk mencurahkan sedikit rasa yang telah lama tertahan di hati, Izinkan aku meluapkn semuanya disini. Karena bibir ini takkan sanggup mengungkapkan lansung pada kalian. Karena setiap kali aku mencoba, antara bibir yang bergetar dan air mata yang menetes, saya tidak sanggup menahannya. Maka dari itu, aku curahkan disini melalui tulisan sekaligus untuk memenuhi tugas kuliah yang diberikan dosenku.

Teruntuk Mama dan Bapak, semoga kalian terus berada dalam tembok lindungan allah SWT. Tahukah kalian betapa bangganya saya memiliki kalian berdua? terlahir dari setetes mani bapak yang menerobos sel telur dari rahim Mama. Tahukah kalian, aku tidak mengetahui jikalau aku akan menjadi buah hati kalian saat aku dalam kandungan? Aku tidak bisa berbuat apa-apa, Aku hanya bisa menunggu terlahir ke dunia. Dan betapa beruntungnya aku, terlahir dari rahim seorang Mama yang sabar, tegar, dan kuat seperti Mama. Juga betapa beruntungnya aku memiliki Bapak yang sholeh, bertanggung jawab, disiplin, tegas, juga sangat mengasihi seperti bapak, Betapa berutungnya aku terlahir di keluarga kecil ini. Keluarga kecil yang sederhana, dan penuh cinta kasih, walau sering terjadi pertikaian seperti ketidak cocokan pendapat antara Mama dan Bapak namun itu hanya berlansung sesaat.

Teruntuk Mama dan Bapak, Tahukah kalian betapa bersyukurnya saya ditakdirkan menjadi anak kalian. Anak pertama yang kalian harapkan setelah pernikahan itu. Anak yang kalian anggap anugrah dan rezeki. Anak yang kalian harapkan menjadi anak yang sholeh dan berguna bagi sesama. Limpahan kasih sayang aku dapatkan sejak kecil dari kalian, juga dari keluarga besar. Karena saya adalah anak sulung, sekaligus cucu pertama dari kedua belah pihak. Kalian memberiku nama yang begitu baik “Muhammad Faisal” nama yang menjadi doa dan harapan  agar kelak saya bisa menjadi panutan bagi orang banyak seperti sosok yang ada dibalik nama itu yaitu baginda Rasulullah Muhammad SAW.

Teruntuk Mama dan Bapak, Tahukah kalian, betapa sedihnya aku saat saya merasa bahwa saya belum pernah sama sekali memberikan suatu kebanggaan tersendiri untuk kalian, belum bisa sama sekali memberikan kebahagiaan untuk kalian. Yang bisa saya lakukan saat ini hanya menikmati berbagai fasilitas yang diberikan olehmu tanpa berpikir bagaimana jerih payahmu membanting tulang mendapatkannya, terutama bagi Bapak yang setiap hari pulang pergi ke sawah hanya untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan anaknya ini, entah sudah berapa tetes keringat yang mengalir di tubuhmu demi menghidupi keluarga dan anakmu yang tidak tau diri ini. Air mataku sudah tak bisa terbendung lagi. Saya merasa seakan, aku tidak memberi apapun, tidak memberi timbal balik yang setimpal dengan apa yang telah kalian berikan kepadaku. Kalian telah memberikan aku segala fasilitas itu. Tapi, apa yang telah aku berikan untuk kalian? TIDAK ADA. Sungguh sesak dada ini jika terus mengingatnya.

Teruntuk Mama dan Bapak, Tahukah kalian, aku akan sangat menyesal jikalau sampai kelakuanku di dunia ini, dunia yang sementara ini, membawa kalian menuju jalan yang dimurkai Allah. Aku tidak akan memaafkan diriku jikalau nanti saat di hisab, jalan kalian menuju surga terganjal gara-gara aku. Sungguh, membayangkan kalian tiada di dunia ini saja, hatiku sudah sangat sesak. Ma...Pak... jikalau aku boleh meminta pada-Nya. Aku ingin Allah memanjangkan usia kalian, melamakan kalian berada disisiku selalu, mendampingiku sampai suatu hari kalian melepaskan aku, sampai suatu hari Bapak memberikan tanggung jawabnya kepadaku untuk membangun keluargaku sendiri kelak. Aku ingin melihat kalian bahagia di masa tua kalian, menikmati buah dari bibit yang telah kalian tanam. Aku ingin menemani kalian, merawat kalian saat usia kalian senja nanti.

Teruntuk Mama dan Bapak, maafkan bila aku pernah membuat hati kalian seperti tertancap duri oleh perkataan kasarku. Maafkan bila aku pernah menyakiti kalian melaui sikap dan perbuatanku. Maafkan saat aku pernah mengabaikan kalian hanya karena aku lebih mementingkan kawan-kawanku. Maafkan bila aku pernah tak menghiraukan perintah kalian, hanya karena aku mempunyai kesibukan yang lain. Maafkan saat-saat aku dulu jatuh cinta, aku pernah melukai kalian karena aku lebih memilih menghabiskan waktu diluar dengan cinta semu ku itu daripada sekedar berkumpul di rumah bersenda gurau dengan kalian. Dan terkhusus untukmu Mama maafkan aku yang selalu membuatmu khawatir dengan berbagai kelakuan-kelakuanku. Maafkan...Maafkan khilaf dan dosa anakmu ini.

Teruntuk Mama dan Bapak, Allah memiliki buku takdir untuk kalian berdua. Aku pun tidak bisa mencampuri kehendak-Nya. Dan ketika waktu dan takdir memisahkan kita dengan dimensi yang berbeda, aku akan selalu mengirimkan sebait doaku untuk kalian. Dan ketika nafas telah sampai pada kerongkongan, tiada lagi yang bisa dilakukan. Sesungguhnya air mata ini benar-benar tak sanggup melukiskan keadaan hatiku saat menulis paragraf demi paragraf ini. Aku, anakmu ini akan terus berusaha menjadi anak yang shaleh, seperti yang kalian dambakan. Karena aku tahu, doa anak sholeh dan shaleha bisa melapangkan kuburmu kelak. Cepat atau lambat, kita akan berpisah. Entah aku yang lebih dulu yang akan pergi atau kalian.

Teruntuk Mama dan Bapak, semoga kalian terus berada dalam garis lindungan Allah SWT. Aku berdoa, saat aku sukses nanti aku bisa membawa kalian kembali menginjakkan kaki di tanah suci dan bertemu kembali dengan Baitullah bersama-sama. Aku berdoa saar waktu benar-benar memisahkan kita, saat waktu merenggut kebahagiaan di dunia bersama kalian, aku berdoa agar kalian, aku, dan adik-adikku,  kita semua dipertemukan di Jannah-Nya. Sungguh cinta dan kasih sayang kalian pada kami anak-anakmu begitu luar biasa. Aku berdoa, agar di akhirat nanti aku bisa bersaksi, bersaksi bahwa kalian telah mendidikku begitu baik, dengan pemahaman agama yang lebih dari cukup.

Ya Allah... anugerahkan kepada Mama dan Bapakku, surga Firdaus-Mu. Sungguh mereka tidak layak terkena jilatan api neraka Ya Allah. Mereka banyak berkorban untukku dan adik-adikku. Mereka telah memberi, mengajarkan agama-Mu dengan baik, hanya saja kami yang keterlaluan masih sering mengabaikannya. Jangan biarkan mereka merasakan panasnya neraka-Mu gara-gara kami, sungguh kami tak sanggup. Ya allah jaga Mama dan Bapakku di sisa umur mereka, berikan mereka yang selayaknya mereka dapatkan. Umur yang barokah, rezeki yang halal, kesehatan, dan jalan kematian yang baik. Aamiin....   


Penulis : Faisal Muhammad 

Posting Komentar

0 Komentar